Mata itu penuh kisah
bercahaya walau terselubung lelah
Lidah itu tiada berucap keluh
Gemeretap tulang terdengar kian rapuh
Dada itu terbentang hamparan cinta
tempat bertumpu kata harapan segala
Tangan itu penuh prasasti beban
melenggang ringan dengan keikhlasan
Jemari itu menggenggam ikrar
teguh mengasuh dengan tegar
Mengejar misteri ketetapan rezeki
oleh kaki yang penuh kekokohan bhakti
Sejarah panjang jejak langkah
berkerumun di tapak kian lemah
Ayah...
bhaktimu tiada pilah
tetes peluhmu mengalirkan sungai ibadah
tempat bermuara janji-janji Allah
Tiada dapat aku menyanggah
kepadamu kuhamparkan kisah
aku yang sekarang
adalah titik peluhmu yang menggenang
menyelinap dalam darahku tak terhalang
Ayah..
lebur tulangku tak akan mampu membalas
segala darimu yang beruntaikan ikhlas
aku hanya bisa menyematkan bhakti
menjaga hatimu agar tak tersakiti
dan menjadikan aku
penebar doa di taman syurgamu nanti
Yogyakarta, 02 November 2009
5 Mar 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar